Teknik Kata
Berantai Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X
Pemasaran SMK
Islam Tikung
Tahun
Pelajaran 2011/2012
Abstrak:
Kata kunci :
puisi, teknik kata berantai, organisasi konsep
Pembelajaran
menulis puisi masih mengalami berbagai hambatan. Hambatan tersebut
berasal dari
siswa maupun guru. Hal ini terjadi karena pembelajaran masih bersifat
konvensional dan kurang mengeksplorasi potensi siswa. Teknik kata
berantai
dapat digunakan sebagai alternatif meningkatkan kemampuan menulis puisi.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh hasil bahwa
“Teknik Kata
Berantai” mampu meningkatkan minat dan hasil belajar menulis puisi siswa
kelas X Pemasaran SMK Islam Tikung Tahun
Pelajaran
2011/2012. Pada Siklus I, 85% siswa telah
mencapai KKM,
sedangkan Siklus II, 100% siswa tuntas belajar. Hasil nontes juga
menunjukkan
peningkatan yang sangat signifikan.
Abstract:
poetry writting class in kelas X
SMK
Islam Tikung Tahun Pelajaran 2011/2012 found some obstacles doe
to the conventional use of learning method that did not sufficiently
explore
the students’ potential. Chained words technique was used as an
alternative
method to improve the students’competence in writting poetry. The result
shows
that this technique was effective as in the first cicle of the research
I, 85%
students achieved the minimal mastery criteria (passing grade), while in
the
second cycle, the number was increased up to 100%. Besides the non test
technique in the research shows significant improvement.
Keywords: poetry, word serial technique, concept organization
Keywords: poetry, word serial technique, concept organization
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pembelajaran menulis puisi masih mengalami berbagai hambatan. Hambatan tersebut berasal dari siswa maupun guru. Siswa cenderung lebih menyukai menulis karangan ilmiah populer daripada menulis puisi. Siswa beranggapan bahwa menulis puisi lebih sulit dibandingkan dengan menulis surat, menulis memo atau lainnya. Menulis puisi kadang menjadi beban terberat bagi siswa. Hal ini karena siswa beranggapan bahwa puisi terlalu berat dari segi bahasa maupun penafsirannya. Belum tercapainya tujuan pembelajaran menulis puisi di SMK, khususnya kelas X Pemasaran SMK Islam Tikung Tahun Pelajaran 2011/2012, disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang dimaksud adalah guru, siswa dan kurikulum.
Berdasarkan observasi dan
wawancara yang peneliti lakukan terhadap
beberapa guru bahasa Indonesia ,
penyebab utama belum tercapainya tujuan pembelajaran menulis puisi
antara lain
karena rendahnya kompetensi guru dalam membimbing menulis puisi.
Sebagian besar
guru bahasa Indonesia SMK
memiliki kompetensi yang rendah dalam menulis puisi. Bahkan, mereka
para guru bahasa Indonesia tidak pernah atau tidak suka menulis puisi.
Rendahnya kompetensi guru dalam
menulis puisi mengakibatkan para
guru tidak mampu membimbing siswa menjadi penulis puisi yang baik.
Mereka masih
menggunakan model pembelajaran yang konvensional ketika menyuruh menulis
puisi
sehingga pembelajaran menjadi kurang menarik. Guru juga masih
menggunakan
instrumen penilaian yang kurang tepat. Akibatnya, siswa tidak mampu
menulis
puisi seperti yang diharapkan karena kriteria penilaiannya tidak jelas.
Untuk meningkatkan kompetensi
guru bahasa Indonesia dalam menulis
puisi dapat ditempuh dengan beberapa cara. Pertama, guru bahasa
Indonesia
diberi pelatihan menulis puisi sampai mereka mampu menulis puisi.
Langkah ini
diperuntukkan bagi guru-guru bahasa Indonesia yang tidak suka atau tidak
pernah
menulis puisi. Kedua, mengaktifkan MGMP baik di tingkat sekolah maupun
kabupaten agar para guru dapat berbagi pengalaman tentang
kesulitan-kesulitan
mengajarkan menulis puisi. Keterbukaan untuk bertanya dan berbagi ini
diharapkan dapat mengurangi kendala-kendala selama pembelajaran terutama
pembelajaran menulis puisi. Ketiga, para mahasiswa calon guru bahasa
Indonesia
hendaknya dibekali kamampuan menulis puisi. Perkuliahan tentang menulis
puisi
hendaknya dapat membimbing para mahasiswa agar mempunyai kompetensi
menulis
puisi dan kompetensi membimbing menulis puisi. Dengan demikian, setelah
menjadi
guru bahasa Indonesia ,
mereka dapat membimbing siswa dalam menulis puisi.
Berdasarkan obeservasi dan
wawancara, masalah utama rendahnya
kompetensi menulis puisi disebabkan beberapa hal berikut.
1. Merasa tidak berbakat.
2. Merasa tidak mempunyai
inspirasi.
3. Menulis puisi sulit.
4. Tidak senang menulis puisi.
5. Tidak ada manfaatnya
6. Belum mendapat bimbingan guru
dalam proses pembelajaran menulis
puisi.
1.2.
Penghambat Pembelajaran
Beberapa penyebab di atas menjadi
penghambat pembelajaran menulis
puisi di kelas. Oleh karena itu, guru harus mulai mencari cara agar
siswa mau
belajar menulis puisi. Pemahaman bahwa menulis puisi dapat dipelajari
harus
ditanamkan kepada siswa agar mereka mau terbuka untuk belajar menulis
puisi.
Guru juga harus menyampaikan
bahwa menulis puisi mampunyai banyak
manfaat. Manfaat yang dimaksud antara lain.
1. Puisi dapat dijadikan sarana
ekspresi perasaan, pengalaman,
pendapat, gagasan
2.Menulis puisi dapat dijadikan
sebagai mata pencaharian.
Bimbingan dan arahan guru
diharapkan dapat membangkitkan motivasi
siswa dalam menulis puisi. Dalam hal ini, guru harus mencari teknik,
strategi
atau model pembelajaran yang menarik perhatian dan minat siswa. Guru
harus
belajar menemukan model pembelajaran yang tepat agar pembelajaran
menulis puisi
berlangsung efektif dan efisien.
Dalam Standar Isi, alokasi waktu
yang tersedia untuk pembelajaran
menulis puisi relatif memadai. Namun, belum disertai contoh perangkat
pembelajaran seperti silabus, RPP, dan alat evaluasi yang tepat.
Akibatnya,
banyak guru membuat perangkat tersebut secara asal-asalan.
Dengan diberlakukannya KTSP,
pengembangan perangkat pembelajaran
menjadi otonomi guru. Akibatnya, banyak guru yang kebingungan
menyusunnya. Hal
ini menyebabkan banyak guru yang tidak mampu menyusun perangkat
pembelajaran
dengan baik sesuai kompetensi yang diharapkan.
1.3.Langkah – Langkah Penulisan :
Langkah yang dapat ditempuh untuk
membiasakan menulis puisi
sangatlah beragam. Guru dapat memilih cara yang paling sesuai dengan
karakteristik kelas. Penelitian tindakan kelas yang penulis lakukan di
kelas X Pemasaran SMK Islam Tikung Tahun Pelajaran
2011/2012 adalah menulis puisi dengan teknik
kata
berantai. Teknik ini merupakan salah satu cara yang paling mudah untuk
membiasakan menulis puisi. Selain praktis, cara ini juga menyenangkan
karena
melibatkan siswa secara berkelompok.
1.4.Tujuan Penulisan
Sesuai dengan latar belakang
masalah di atas, penelitian ini
bertujuan untuk.
1. Mendeskripsikan
pelaksanakan ”Teknik Kata
Berantai” dalam pembelajaran menulis puisi
2. Mengetahui tingkat
keefektifan ”Teknik Kata
Berantai” dalam pembelajaran menulis puisi.
Apabila hipotesis dalam
penelitian ini benar, penelitian ini
diharapkan bermanfaat bagi dunia pendidikan, khususnya pada pembelajaran
menulis puisi. Adapun manfaat tersebut adalah dapat meningkatkan
kemampuan
menulis puisi dan meningkatkan kemampuan guru dalam memilih teknik
pembelajaran, menyusun rancangan pembelajaran, melaksanakan proses
belajar
mengajar yang lebih inovatif dan mengevaluasi proses pembelajaran agar
memperoleh hasil yang diharapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar