Konfigurasi

SELAMAT DATANG DI ERAWAN AIDID BLOGSPOT HP 085645119900

Jumat, 16 Maret 2012

PTK b.indonesia


Teknik Kata Berantai Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X Pemasaran SMK Islam Tikung
 Tahun Pelajaran 2011/2012

Abstrak:

Kata kunci : puisi, teknik kata berantai, organisasi konsep

Pembelajaran menulis puisi masih mengalami berbagai hambatan. Hambatan tersebut berasal dari siswa maupun guru. Hal ini terjadi karena pembelajaran masih bersifat konvensional dan kurang mengeksplorasi potensi siswa. Teknik kata berantai dapat digunakan sebagai alternatif meningkatkan kemampuan menulis puisi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh hasil bahwa “Teknik Kata Berantai” mampu meningkatkan minat dan hasil belajar menulis puisi siswa kelas X Pemasaran SMK Islam Tikung Tahun Pelajaran 2011/2012. Pada Siklus I, 85% siswa telah mencapai KKM, sedangkan Siklus II, 100% siswa tuntas belajar. Hasil nontes juga menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan.

Abstract:
poetry writting class in kelas X SMK Islam Tikung Tahun Pelajaran 2011/2012 found some obstacles doe to the conventional use of learning method that did not sufficiently explore the students’ potential. Chained words technique was used as an alternative method to improve the students’competence in writting poetry. The result shows that this technique was effective as in the first cicle of the research I, 85% students achieved the minimal mastery criteria (passing grade), while in the second cycle, the number was increased up to 100%. Besides the non test technique in the research shows significant improvement.
Keywords: poetry, word serial technique, concept organization



BAB  I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pembelajaran menulis puisi masih mengalami berbagai hambatan. Hambatan tersebut berasal dari siswa maupun guru. Siswa cenderung lebih menyukai menulis karangan ilmiah populer daripada menulis puisi. Siswa beranggapan bahwa menulis puisi lebih sulit dibandingkan dengan menulis surat, menulis memo atau lainnya. Menulis puisi kadang menjadi beban terberat bagi siswa. Hal ini karena siswa beranggapan bahwa puisi terlalu berat dari segi bahasa maupun penafsirannya. Belum tercapainya tujuan pembelajaran menulis puisi di SMK, khususnya kelas X Pemasaran SMK Islam Tikung Tahun Pelajaran 2011/2012, disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang dimaksud adalah guru, siswa dan kurikulum.
Berdasarkan observasi dan wawancara yang peneliti lakukan terhadap beberapa guru bahasa Indonesia, penyebab utama belum tercapainya tujuan pembelajaran menulis puisi antara lain karena rendahnya kompetensi guru dalam membimbing menulis puisi. Sebagian besar guru bahasa Indonesia SMK memiliki kompetensi yang rendah dalam menulis puisi. Bahkan, mereka para guru bahasa Indonesia tidak pernah atau tidak suka menulis puisi.
Rendahnya kompetensi guru dalam menulis puisi mengakibatkan para guru tidak mampu membimbing siswa menjadi penulis puisi yang baik. Mereka masih menggunakan model pembelajaran yang konvensional ketika menyuruh menulis puisi sehingga pembelajaran menjadi kurang menarik. Guru juga masih menggunakan instrumen penilaian yang kurang tepat. Akibatnya, siswa tidak mampu menulis puisi seperti yang diharapkan karena kriteria penilaiannya tidak jelas.
Untuk meningkatkan kompetensi guru bahasa Indonesia dalam menulis puisi dapat ditempuh dengan beberapa cara. Pertama, guru bahasa Indonesia diberi pelatihan menulis puisi sampai mereka mampu menulis puisi. Langkah ini diperuntukkan bagi guru-guru bahasa Indonesia yang tidak suka atau tidak pernah menulis puisi. Kedua, mengaktifkan MGMP baik di tingkat sekolah maupun kabupaten agar para guru dapat berbagi pengalaman tentang kesulitan-kesulitan mengajarkan menulis puisi. Keterbukaan untuk bertanya dan berbagi ini diharapkan dapat mengurangi kendala-kendala selama pembelajaran terutama pembelajaran menulis puisi. Ketiga, para mahasiswa calon guru bahasa Indonesia hendaknya dibekali kamampuan menulis puisi. Perkuliahan tentang menulis puisi hendaknya dapat membimbing para mahasiswa agar mempunyai kompetensi menulis puisi dan kompetensi membimbing menulis puisi. Dengan demikian, setelah menjadi guru bahasa Indonesia, mereka dapat membimbing siswa dalam menulis puisi.
Berdasarkan obeservasi dan wawancara, masalah utama rendahnya kompetensi menulis puisi disebabkan beberapa hal berikut.
1. Merasa tidak berbakat.
2. Merasa tidak mempunyai inspirasi.
3. Menulis puisi sulit.
4. Tidak senang menulis puisi.
5. Tidak ada manfaatnya
6. Belum mendapat bimbingan guru dalam proses pembelajaran menulis puisi.

1.2. Penghambat Pembelajaran
Beberapa penyebab di atas menjadi penghambat pembelajaran menulis puisi di kelas. Oleh karena itu, guru harus mulai mencari cara agar siswa mau belajar menulis puisi. Pemahaman bahwa menulis puisi dapat dipelajari harus ditanamkan kepada siswa agar mereka mau terbuka untuk belajar menulis puisi.
Guru juga harus menyampaikan bahwa menulis puisi mampunyai banyak manfaat. Manfaat yang dimaksud antara lain.
1. Puisi dapat dijadikan sarana ekspresi perasaan, pengalaman, pendapat, gagasan
2.Menulis puisi dapat dijadikan sebagai mata pencaharian.
Bimbingan dan arahan guru diharapkan dapat membangkitkan motivasi siswa dalam menulis puisi. Dalam hal ini, guru harus mencari teknik, strategi atau model pembelajaran yang menarik perhatian dan minat siswa. Guru harus belajar menemukan model pembelajaran yang tepat agar pembelajaran menulis puisi berlangsung efektif dan efisien.
Dalam Standar Isi, alokasi waktu yang tersedia untuk pembelajaran menulis puisi relatif memadai. Namun, belum disertai contoh perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, dan alat evaluasi yang tepat. Akibatnya, banyak guru membuat perangkat tersebut secara asal-asalan.
Dengan diberlakukannya KTSP, pengembangan perangkat pembelajaran menjadi otonomi guru. Akibatnya, banyak guru yang kebingungan menyusunnya. Hal ini menyebabkan banyak guru yang tidak mampu menyusun perangkat pembelajaran dengan baik sesuai kompetensi yang diharapkan.

1.3.Langkah – Langkah Penulisan :
Langkah yang dapat ditempuh untuk membiasakan menulis puisi sangatlah beragam. Guru dapat memilih cara yang paling sesuai dengan karakteristik kelas. Penelitian tindakan kelas yang penulis lakukan di kelas X Pemasaran SMK Islam Tikung Tahun Pelajaran 2011/2012 adalah menulis puisi dengan teknik kata berantai. Teknik ini merupakan salah satu cara yang paling mudah untuk membiasakan menulis puisi. Selain praktis, cara ini juga menyenangkan karena melibatkan siswa secara berkelompok.

1.4.Tujuan Penulisan
Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk.
1. Mendeskripsikan pelaksanakan ”Teknik Kata Berantai” dalam pembelajaran menulis puisi
2. Mengetahui tingkat keefektifan ”Teknik Kata Berantai” dalam pembelajaran menulis puisi.
Apabila hipotesis dalam penelitian ini benar, penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi dunia pendidikan, khususnya pada pembelajaran menulis puisi. Adapun manfaat tersebut adalah dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi dan meningkatkan kemampuan guru dalam memilih teknik pembelajaran, menyusun rancangan pembelajaran, melaksanakan proses belajar mengajar yang lebih inovatif dan mengevaluasi proses pembelajaran agar memperoleh hasil yang diharapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar