Oleh
: Drs. H. Erawan Aidid, M.Pd.
Media
berasal dari bahasa latin “medium” yang berarti perantara. Media juga disebut
sebagai alat peraga, audio visual, instruksional material atau sekarang ini media
lebih dikenal denagn media pembelajaran atau media instruksional. Menurut
Ibrahim (19 : 4) media adalah segalah sesuatu yang dapat dipakai untuk
memberikan rangsangan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Media
pengajaran menurut Hamalik (1989 : 23) adalah alat, method edan tehnik yang
digunakan dalam rangka mengaktifkan komunikasi dan interaksi guru dan siswa
dalam proses belajar mengajar di sekolah.
Manfaat
pengguanaan media didalam kelas sangatlah jelas. Media tidak hanya populer dan
menarik pada kalanagan semua umur utnuk meningkatakan minat dalam mempelajari
bahasa, namun juga memunculkan variasi dalam situasi proses belajar mengajar.
Dalam
menggunakan media guru harus mempertimbangkan usia siswa yang akan disjar.
Demikian juga tingkat intelektual, tingkat kemampuan berbahasa, dan latar
belakang sosial budayanya. Isi materi pada media tersebut juga harus sesuai dan
relevan denagn minat siswa (Yunus, 1981:1). Sadiman mjuga mengungkapkan bahwa penggunaan
media perlu memperhatikan penempatannya agar dapat diamati dengan baik oleh
seluruh siswa (1986:203).
Peranan media pembelajaran menurut Sadiman (1986:203) adalah antara lain:
Peranan media pembelajaran menurut Sadiman (1986:203) adalah antara lain:
1. menghemat
waktu proses belajar mengajar
2.
memudahkan pemahaman
3.
menungkatkan perhatian siswa
4.
mempertinggi daya ingat siswa
Selain itu
Supadi (1983 : 203) mengutip fungsi media dari ensiklopedia penelitian
pendidikan sebagai berikut:
1.
memperbesar perhatian siswa
2.
Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajara karena akan
membuat pembelajaran menjadi mantap meletakkan dasar-dasar yang kongkrit untuk
berfikir dan mengurangi verbalisme
3.
memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menimbulkan kegiatan berusaha
sendiri dikalangan siswa
4. membantu
tumbuhnya pengertian dan kemampuan berbahasa
5.
memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain
serta keragaman dalam belajar
Media
terbagi atas tiga macam, antara lain: audio, visual, audio-visual. Media kartu
termasuk media visual seperti halnya media gambar dan materi-materi lain yang
dapat dilihat. Media kartu termasuk salah satu media sederhana yang dapat
dengan efektif membantu proses belajar, terutama belakjar bahasa. Dimana dengan
adanya kartuyang berisikan tulisan atau gambar-gambar akan meningkatkan minat
dan motifasi siswa dalam belajar.
Pada
penggunaan media kartu, kita mengenal salah satu model kartu yang populer yaitu
“flashcards” Flashcard adalah kartu yang berisikan gambar, kata, phrase dan
lain-lain,. Kartu ini dikenal dengan nama flash yang berarti secepat kilat,
karena penggunaan kartu ini adalah denagn cara memperlihatkan apa yang ada
diatas kartu dengan cepat (flash).
Media
pembelajaran sangat beraneka ragam. Berdasarkan hasil penelitian para ahli,
ternyata media yang beraneka ragam itu hampir semua bermanfaat. Adapun
macam-macam pembelajaran adalah : a) Media visual, b) Media audio, c) media
proyeksi diam, d). Media audio visual, e) Media cetakan Sadiman (1986).
Bertitik tolak pada pembagian macam-macam media pengajaran diatas., maka
penulis meneliti 2 (dua) macam media pembelajaran yang sesuai dan tersedia di
daerah penelitian. Adapun media pembelajaran tersebut:
1.
Media visual
Media visual termasuk media grtafis,
yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dan sumber ke penerima pesan. Pesan yang
akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual.
Pengertian media visual adalah :“gambar yang secara keseluruhan dari sesuatu
yang dijelaskan ke dalam suatu bentuk yang dapat divisualisasikan (Suparto,
1982). Dari macam-macam media visual tersebut diatas, ada tiga macam media
visual yang sesuai dengan kegiatan mata pelajaran sejarah yaitu :
a. Gambar/Foto
Gambar / foto merupakan media yang
paling umum dipakai. Gambar merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti
dan dinikmati dimana-mana.
b.
Bagan/Chart
Bagan chart termasuk media grafik
dan bagan merupakan suatu penyajian diagramatik. Dimana bagan dapat diartikan
sebagai suatu lambang visual (visual syabel) untuk mengikhtiarkan, membandingkan
dan mempertentangkan kenyataan atau kenyataan-kenyataan (Soeparto, 1983).
c. Peta dan
Globe
Globe merupakan lukisan dari
permukaan bumi yang diperkecil, sehingga menyerupai dari bentuk aslinya. Pada
dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data dan lokasi
(Sadiman, 1986)
2.
Media Cetak
Media cetak pada kenyataan meliputi
bahan bacaan di Indonesia. Bahan bacaan masih sedikit jumlahnya bila dilihat
dari kebutuhan. Lagipula kecendrungan dan rangsangan untuk membacapun masih
kurang. Padahal kegiatan membaca merupakan suatu yang cukup penting artinya
bagi kita/siswa. Dengan membaca secara teratur kita/siswa dapat menyerap
gagasan, teori, analisis atau penemuan orang lain. Dan lewat kegiatan pembaca
pula orang dapat mengikuti setiap perkembangan baru yang terjadi. Selain
meliputi bahan bacaan, media cetakan menampilkan simbol-simbol tertentu. Media
cetak pada dasarnya hanya menampilkan simbol-simbol tertentu yaitu huruf
(simbol bunyi) (Ali, 1984). Dari macam-macam media cetakan tersebut di atas,
penulis mengambil 3 (tiga) macam antara lain :
a. Buku
Buku adalah merupakan sarana yang
penting bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Karena pada hakekatnya
penggunaan media buku dalam proses belajar mengajar adalah bertujuan untuk
mempermudah siswa belajar (Purwodarminto, 1986).
b. Majalah
Membaca majalah berarti mempelajari
hasil karya tulis para ahli menurut bidangnya. Membaca majalah adalah merupakan
suatu cara atau sesuatu sarana untuk memelihara tingkat pengetahuan sendiri
serta untuk menambah pengetahuan baru. Majalah merupakan sarana untuk menggugah
minat siswa terhadap suatu masalah pada masa lampau atau masa sekarang. Majalah
ini memuat aneka peristiwa baik tentang pengembangan di bidang pendidikan, juga
memuat tentang artikel-artikel mengenai peristiwa sejarah pada masal lampau.
Hal ini merupakan bahan penunjang bagi siswa dalam kegiatan belajar mengajar di
sekolah.
c. Surat kabar atau koran
Sedangkan surat kabar juga merupakan
sarana penunjang mata pelajaran sejarah, karena surat kabar merupakan suatu
cara untuk menambah pengetahuan baru bagi siswa.
Secara umum
media pengajaran mempunyai fungsi sebagai berikut:
1.
Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas, sehingga
mempermudah siswa dalam memahami pesan tersebut.
2. Mengatasi
keterbatasan ruang waktu dan daya indera.
3. Menarik
perhatian siswa dalam proses belajar mengajar.
4.
Menimbulkan gairah belajar pada siswa.
5.
Memungkinkan terjadinya interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan
lingkungan dan kenyataan.
6.
Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
7.
Mempersamakan pengalaman dan persepsi antar siswa dalam menerima pesan.
Berdasarkan
batasan-batasan mengenai batasan media di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
media pengajaran segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
pendidikan dari pengirim pesan atau guru kepada penerima pesan (siswa) dan
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa
sehingga terjadi proses belajar mengajar yang mempermudah siswa dalam memahami
pesan.
Menurut Oemar Hamalik, manfaat dari penggunaan media dalam proses belajar mengajar adalah:
Menurut Oemar Hamalik, manfaat dari penggunaan media dalam proses belajar mengajar adalah:
1.
Meletakkan dasar-dasar yang konkret dalam berfikir dan mengurangi verbalisme
2.
Memperbesar perhatian siswa dalam proses belajar mengajar
3.
Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan proses belajar mengajar
dan membuat pelajaran yang mantap
4.
Menumbuhkan pemikiran yang teratur, lentur dan kontinue terutama melalui gambar
hidup membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan
berbahasa
5.
Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu
efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
Terdapat satu model yang dipakai
dalam merencanakan penggunaan media pembelajaran, yaitu model ASSURE. Model
assure adalah suatu model perencanaan penggunaan media pembelajaran yang
mengikuti enam langka secara berurutan berikut:
a.
A = analize learners (menganalisa karakteristik pebelajar)
b.
S = state obyective (merumuskan tujuan)
c.
S = select methode, media and materials (penggunaan media dan bahan)
d.
U = utilize media and materials (penggunaan media dan bahan)
e.
R = require learner participation (menyiapkan partisipasi belajar).
f.
E = evaluate and revise (evaluasi proses dan perolehan belajar, serta merevisi)
Dalam
langkah-langkah perencanaan penggunaan media pembelajaran model ASSURE tersebut
diatas secara eksplisit telah termaktub tentang pemilihan media pembelajaran.
Pemilihan media yang paling baik haruslah didasarkan pada pertimbangan
sumbangan apa yang dapat diberikan oleh media itu dalam proses pembelajaran
Gagne (1975). Mc. Connel (dalam Sadiman, 1986) mengatakan, bila media itu
sesuai, pakailah (if the medium fits, use it).
Menurut Sadiman (1986), faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran adalah a) tujuan instruksional yang ingin dicapai, b) karakteristik pembelajar atau sasaran, c) jenis rangsangan belajar yang diinginkan (audio visual, gerak, atau lainnya), d) kondisi lingkungan setempat, e) luasnya jangkauan yang ingin dilayani, f) ketersediaan sumber setempat, g) ketersediaan dana, tenaga, h) fasilitas untuk memproduksi atau membeli, i) faktor keluesan, kepraktisan, dan ketahanan dalam waktu tertentu dan j) efektifitas biaya dalam jangka waktu yang panjang.
Menurut Sadiman (1986), faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran adalah a) tujuan instruksional yang ingin dicapai, b) karakteristik pembelajar atau sasaran, c) jenis rangsangan belajar yang diinginkan (audio visual, gerak, atau lainnya), d) kondisi lingkungan setempat, e) luasnya jangkauan yang ingin dilayani, f) ketersediaan sumber setempat, g) ketersediaan dana, tenaga, h) fasilitas untuk memproduksi atau membeli, i) faktor keluesan, kepraktisan, dan ketahanan dalam waktu tertentu dan j) efektifitas biaya dalam jangka waktu yang panjang.
Dipublikasikan
Oleh:
Drs. H. Erawan Aidid, M.Pd
Guru
DPK SMK Islam Tikung
Daftar
Rujukan:
1. Soetomo,
Dasar-dasarInteraksi Belajar Mnegajar, Usaha Nasional, Surabaya, 1993, hlm
197-198
2. Nana Sudjana, M edia Pengajaran, Sinar Baru, Bandung,1989, hal. 4
2. Nana Sudjana, M edia Pengajaran, Sinar Baru, Bandung,1989, hal. 4
3. Azhar Arsad,
Media Pengajaran, P.T. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, hlm. 15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar