Konfigurasi

SELAMAT DATANG DI ERAWAN AIDID BLOGSPOT HP 085645119900

Kamis, 20 September 2012

Media Pembelajaran





Oleh : Drs. H. Erawan Aidid, M.Pd.

Media berasal dari bahasa latin “medium” yang berarti perantara. Media juga disebut sebagai alat peraga, audio visual,  instruksional material atau sekarang ini media lebih dikenal denagn media pembelajaran atau media instruksional. Menurut Ibrahim (19 : 4) media adalah segalah sesuatu yang dapat dipakai untuk memberikan rangsangan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Media pengajaran menurut Hamalik (1989 : 23) adalah alat, method edan tehnik yang digunakan dalam rangka mengaktifkan komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah.
Manfaat pengguanaan media didalam kelas sangatlah jelas. Media tidak hanya populer dan menarik pada kalanagan semua umur utnuk meningkatakan minat dalam mempelajari bahasa, namun juga memunculkan variasi dalam situasi proses belajar mengajar.
Dalam menggunakan media guru harus mempertimbangkan usia siswa yang akan disjar. Demikian juga tingkat intelektual, tingkat kemampuan berbahasa, dan latar belakang sosial budayanya. Isi materi pada media tersebut juga harus sesuai dan relevan denagn minat siswa (Yunus, 1981:1). Sadiman mjuga mengungkapkan bahwa penggunaan media perlu memperhatikan penempatannya agar dapat diamati dengan baik oleh seluruh siswa (1986:203).
Peranan media pembelajaran menurut Sadiman (1986:203) adalah antara lain:
1. menghemat waktu proses belajar mengajar
2. memudahkan pemahaman
3. menungkatkan perhatian siswa
4. mempertinggi daya ingat siswa
Selain itu Supadi (1983 : 203) mengutip fungsi media dari ensiklopedia penelitian pendidikan sebagai berikut:
1. memperbesar perhatian siswa
2. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajara karena akan membuat pembelajaran menjadi mantap meletakkan dasar-dasar yang kongkrit untuk berfikir dan mengurangi verbalisme
3. memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menimbulkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa
4. membantu tumbuhnya pengertian dan kemampuan berbahasa
5. memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain serta keragaman dalam belajar
Media terbagi atas tiga macam, antara lain: audio, visual, audio-visual. Media kartu termasuk media visual seperti halnya media gambar dan materi-materi lain yang dapat dilihat. Media kartu termasuk salah satu media sederhana yang dapat dengan efektif membantu proses belajar, terutama belakjar bahasa. Dimana dengan adanya kartuyang berisikan tulisan atau gambar-gambar akan meningkatkan minat dan motifasi siswa dalam belajar.
Pada penggunaan media kartu, kita mengenal salah satu model kartu yang populer yaitu “flashcards” Flashcard adalah kartu yang berisikan gambar, kata, phrase dan lain-lain,. Kartu ini dikenal dengan nama flash yang berarti secepat kilat, karena penggunaan kartu ini adalah denagn cara memperlihatkan apa yang ada diatas kartu dengan cepat (flash).

Media pembelajaran sangat beraneka ragam. Berdasarkan hasil penelitian para ahli, ternyata media yang beraneka ragam itu hampir semua bermanfaat. Adapun macam-macam pembelajaran adalah : a) Media visual, b) Media audio, c) media proyeksi diam, d). Media audio visual, e) Media cetakan Sadiman (1986). Bertitik tolak pada pembagian macam-macam media pengajaran diatas., maka penulis meneliti 2 (dua) macam media pembelajaran yang sesuai dan tersedia di daerah penelitian. Adapun media pembelajaran tersebut:
1. Media visual
Media visual termasuk media grtafis, yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dan sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Pengertian media visual adalah :“gambar yang secara keseluruhan dari sesuatu yang dijelaskan ke dalam suatu bentuk yang dapat divisualisasikan (Suparto, 1982). Dari macam-macam media visual tersebut diatas, ada tiga macam media visual yang sesuai dengan kegiatan mata pelajaran sejarah yaitu :
a. Gambar/Foto
Gambar / foto merupakan media yang paling umum dipakai. Gambar merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana.
b. Bagan/Chart
Bagan chart termasuk media grafik dan bagan merupakan suatu penyajian diagramatik. Dimana bagan dapat diartikan sebagai suatu lambang visual (visual syabel) untuk mengikhtiarkan, membandingkan dan mempertentangkan kenyataan atau kenyataan-kenyataan (Soeparto, 1983).
c. Peta dan Globe
Globe merupakan lukisan dari permukaan bumi yang diperkecil, sehingga menyerupai dari bentuk aslinya. Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data dan lokasi (Sadiman, 1986)
2. Media Cetak
Media cetak pada kenyataan meliputi bahan bacaan di Indonesia. Bahan bacaan masih sedikit jumlahnya bila dilihat dari kebutuhan. Lagipula kecendrungan dan rangsangan untuk membacapun masih kurang. Padahal kegiatan membaca merupakan suatu yang cukup penting artinya bagi kita/siswa. Dengan membaca secara teratur kita/siswa dapat menyerap gagasan, teori, analisis atau penemuan orang lain. Dan lewat kegiatan pembaca pula orang dapat mengikuti setiap perkembangan baru yang terjadi. Selain meliputi bahan bacaan, media cetakan menampilkan simbol-simbol tertentu. Media cetak pada dasarnya hanya menampilkan simbol-simbol tertentu yaitu huruf (simbol bunyi) (Ali, 1984). Dari macam-macam media cetakan tersebut di atas, penulis mengambil 3 (tiga) macam antara lain :
a. Buku
Buku adalah merupakan sarana yang penting bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Karena pada hakekatnya penggunaan media buku dalam proses belajar mengajar adalah bertujuan untuk mempermudah siswa belajar (Purwodarminto, 1986).
b. Majalah
Membaca majalah berarti mempelajari hasil karya tulis para ahli menurut bidangnya. Membaca majalah adalah merupakan suatu cara atau sesuatu sarana untuk memelihara tingkat pengetahuan sendiri serta untuk menambah pengetahuan baru. Majalah merupakan sarana untuk menggugah minat siswa terhadap suatu masalah pada masa lampau atau masa sekarang. Majalah ini memuat aneka peristiwa baik tentang pengembangan di bidang pendidikan, juga memuat tentang artikel-artikel mengenai peristiwa sejarah pada masal lampau. Hal ini merupakan bahan penunjang bagi siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
      c. Surat kabar atau koran
Sedangkan surat kabar juga merupakan sarana penunjang mata pelajaran sejarah, karena surat kabar merupakan suatu cara untuk menambah pengetahuan baru bagi siswa.


Secara umum media pengajaran mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas, sehingga mempermudah siswa dalam memahami pesan tersebut.
2. Mengatasi keterbatasan ruang waktu dan daya indera.
3. Menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar.
4. Menimbulkan gairah belajar pada siswa.
5. Memungkinkan terjadinya interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.
6. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
7. Mempersamakan pengalaman dan persepsi antar siswa dalam menerima pesan.
Berdasarkan batasan-batasan mengenai batasan media di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pengajaran segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan pendidikan dari pengirim pesan atau guru kepada penerima pesan (siswa) dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar yang mempermudah siswa dalam memahami pesan.
Menurut Oemar Hamalik, manfaat dari penggunaan media dalam proses belajar mengajar adalah:
1. Meletakkan dasar-dasar yang konkret dalam berfikir dan mengurangi verbalisme
2. Memperbesar perhatian siswa dalam proses belajar mengajar
3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan proses belajar mengajar dan membuat pelajaran yang mantap
4. Menumbuhkan pemikiran yang teratur, lentur dan kontinue terutama melalui gambar hidup membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa
5. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
Terdapat satu model yang dipakai dalam merencanakan penggunaan media pembelajaran, yaitu model ASSURE. Model assure adalah suatu model perencanaan penggunaan media pembelajaran yang mengikuti enam langka secara berurutan berikut:

a. A = analize learners (menganalisa karakteristik pebelajar)
b. S = state obyective (merumuskan tujuan)
c. S = select methode, media and materials (penggunaan media dan bahan)
d. U = utilize media and materials (penggunaan media dan bahan)
e. R = require learner participation (menyiapkan partisipasi belajar).
f. E = evaluate and revise (evaluasi proses dan perolehan belajar, serta merevisi)

Dalam langkah-langkah perencanaan penggunaan media pembelajaran model ASSURE tersebut diatas secara eksplisit telah termaktub tentang pemilihan media pembelajaran. Pemilihan media yang paling baik haruslah didasarkan pada pertimbangan sumbangan apa yang dapat diberikan oleh media itu dalam proses pembelajaran Gagne (1975). Mc. Connel (dalam Sadiman, 1986) mengatakan, bila media itu sesuai, pakailah (if the medium fits, use it).
Menurut Sadiman (1986), faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran adalah a) tujuan instruksional yang ingin dicapai, b) karakteristik pembelajar atau sasaran, c) jenis rangsangan belajar yang diinginkan (audio visual, gerak, atau lainnya), d) kondisi lingkungan setempat, e) luasnya jangkauan yang ingin dilayani, f) ketersediaan sumber setempat, g) ketersediaan dana, tenaga, h) fasilitas untuk memproduksi atau membeli, i) faktor keluesan, kepraktisan, dan ketahanan dalam waktu tertentu dan j) efektifitas biaya dalam jangka waktu yang panjang.

Dipublikasikan Oleh:
Drs. H. Erawan Aidid, M.Pd
Guru DPK SMK Islam Tikung

Daftar Rujukan:
1. Soetomo, Dasar-dasarInteraksi Belajar Mnegajar, Usaha Nasional, Surabaya, 1993, hlm 197-198
2. Nana Sudjana, M edia Pengajaran, Sinar Baru, Bandung,1989, hal. 4
3. Azhar Arsad, Media Pengajaran, P.T. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, hlm. 15.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar