Soal Uji
Kompetensi Guru ( UKG ) 2012
Bahasa
Indonesia SMK
1.
Model, metode, dan teknik membaca apakah yang dapat digunakan untuk
membaca cepat teks nonsastra? Jelaskan cara menerapkannya!
2.
Model, metode, dan teknik membaca apakah yang dapat digunakan untuk
membaca memindai buku? Jelaskan cara menerapkannya!
3. Model, metode, dan teknik membaca apakah yang
dapat digunakan untuk membaca memindai grafik? Jelaskan cara menerapkannya! Membaca
cepat teknik scanning :
Caranya :
1. tentukan informasi
yang akan dicari dari tabel atau grafik.
2. arahkan pandangan mata keseluruh bagian
tabel atau grafik dari atas ke bawah, dari kiri ke kanan.
3. carilah data pada
tabel atau grafik yang ingin dicari.
4. jika sudah
ditemukan, hentikan tatapan mata pada data tersebut.
5. baca dan pahami
data tersebut dengan seksama untuk memperoleh informasinya.
4. Model, metode, dan teknik membaca apakah yang
dapat digunakan untuk membaca pemahaman teks sastra? Jelaskan cara
menerapkannya! Membaca Pemahaman.
Membaca indah dengan
memperhatikan lafal, intonasi,dan ekspresi yang tepat.
Menangkap isi dan pesan yang terkandung dalam
geguritan.
Mengemukakan pesan-pesan yang terkandung dalam geguritan
5. Model, metode, dan teknik membaca apakah yang
dapat digunakan untuk membaca kritis teks sastra? Jelaskan cara menerapkannya!
6. Model, metode, dan teknik membaca apakah yang
dapat digunakan untuk membaca paragrafaf? Jelaskan cara menerapkannya!
7. Model, metode, dan teknik membaca apakah yang
dapat digunakan untuk membaca artikel? Jelaskan cara menerapkannya!
8. Model , metode, dan teknik membaca apakah yang
dapat digunakan untuk membaca buku biografi? Jelaskan cara menerapkannya!
9. Jelaskan ciri-ciri puisi!
CIRI-CIRI PUISI
- Dalam puisi terdapat pemadatan segala unsur kekuatan bahasa.
- Dalam penyusunannya, unsur-unsur bahasa itu dirapikan, dipertegas, dan diatur sebaik-baiknya dengan memerhatikan irama dan bunyi.
- Puisi berisikan ungkapan pikiran dan perasaan penyair yang berdasarkan pengalaman dan bersifat imajinatif.
- Bahasa yang dipergunakan bersifat konotatif.
- Puisi dibentuk oleh struktur fisik (tifografi, diksi, majas, rima, dan irama) serta struktur batin (tema, amanat, perasaan, nada, dan suasana puisi).
10. Jelaskan unsur-unsur puisi!
Unsur-unsur pembentuk puisi, meliputi : struktur fisik dan struktur
batin puisi
Unsur
Fisik meliputi : 1. Tipografi, 2. Diksi, 3. Imaji, 4. Gaya bahasa, 5. Rima
Unsur
batin, meliputi : 1. Tema, 2. Rasa (Feeling), 3. Nada (tone )amanat
Unsur
intrinsik sebuah puisi terdiri
dari tema, amanat, sikap atau nada, perasaan, tipografi, enjambemen, akulirik,
rima, citraan, dan gaya bahasa.
Unsur
ekstrinsik yang banyak
mempengaruhi puisi antara lain: unsur biografi, unsur kesejarahan, serta unsur
kemasyarakatan.
11. Jelaskan pengertian drama sebagai karya dalam dua dimensi!
Drama adalah kisah kehidupan manusia yang dikemukakan di
pentas berdasarkan naskah, menggunakan percakapan, gerak laku, unsur-unsur
pembantu (dekor, kostum, rias, lampu, musik), serta disaksikan oleh penonton.
12. Jelaskan unsur-unsur drama dalam dimensi sastra!
Unsur
yang dimaksud adalah: (1) alur, (2) penokohan/perwatakan, (3) dialog, (4)
latar, (5) teks samping (petunjuk teknis). Sedangkan unsur batin drama adalah: (1) tema, (2) amanat.
13. Kemukakan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan penilaian kelas!
suatu proses yang
dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian,
pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil
belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil
belajar peserta didik
14. Kemukakan dan jelaskan manfaat penilaian kelas!
1.
Untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan
dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.
2.
Untuk memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami
peserta didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial.
3.
Untuk umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan,
dan sumber belajar yang digunakan.
4.
Untuk masukan bagi guru guna merancang kegiatan belajar.
15. Kemukakan dan jelaskan fungsi penilaian kelas!
1. Memberikan
informasi sejauhmana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi.
2. Mengevaluasi
hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami
dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan
program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan).
16. Coba Anda kemukakan dan jelaskan kriteria penilaian kelas!
Validitas = Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai
dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi.
Reliabilitas = berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil
penilaian penilaian harus terfokus pada pencapaian kompetensi
(rangkaian kemampuan)
Komprehensif = Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk
menilai beragam kompetensi
Objektivitas = Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif.
Mendidik = Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses
pembelajaran bagi guru dan meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik.
17. Coba jelaskan prinsip-prinsip penilaian kelas!
a.
Memandang penilaian dan kegiatan pembelajaran
secara terpadu, sehingga penilaian berjalan bersama-sama dengan proses
pembelajaran.
b.
Mengembangkan tugas-tugas penilaian yg bermakna,
terkait langsung dengan kehidupan nyata.
c. Mengembangkan
strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai cermin diri.
d.
Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pembelajaran
untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta didik.
18. Jelaskan ranah yang dinilai dalam penilaian kelas!
Kurikulum
berbasis kompetensi tidak semata-mata meningkatkan pengetahuan peserta didik,
tetapi kompetensi secara utuh yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap sesuai karakteristik masing-masing mata pelajaran.
19. Jelaskan bagaimana pelaksanaan penilaian kelas!
Penilaian kelas
dilaksanakan melalui berbagai cara, seperti unjuk kerja (performance),
penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek,
penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik
(portfolio), , dan penilaian diri.
20. Jelaskan teknik-teknik penilaian yang dapat digunakan untuk
penilaian Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA/MA!
Teknik Penilaian Unjuk Kerja
Untuk menilai
kemampuan berbicara peserta didik, misalnya, perlu dilakukan pengamatan atau
observasi berbicara yang beragam, seperti: diStandar Kompetensiusi dalam
kelompok kecil, berpidato, bercerita, dan melakukan wawancara.
Teknik Penilaian Tertulis
Tes Tertulis merupakan tes dimana soal
dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan.
21. Sebutkan salah satu tes keterampilan berbicara yang dapat
menghemat waktu pelaksanaannya? Tes Tanya-Jawab.
22. Buatlah salah satu bentuk daftar cek yang berisikan skill-skill
yang menurut anda layak dikuasai oleh siswa setelah tamat kelas XII SMA/MA?
Contoh Penilaian Portofolio
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 1 Semester
Nama Siswa : _________________ Kelas : X/1
No
|
Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar
|
Periode
|
Kriteria
|
Keterangan
|
|||
Tata bahasa
|
Kosa kata
|
Kelengkapan gagasan
|
Sistematika
penulisan
|
||||
1.
|
Menulis karangan deskriptif
|
30/7
|
|||||
10/8
|
|||||||
dst.
|
|||||||
2.
|
Membuat resensi buku
|
1/9
|
|||||
30/9
|
|||||||
10/10
|
|||||||
Dst.
|
23. Dari beberapa tes pengetahuan dan sikap, cara mana yang menurut anda
paling cocok buat anda sendiri?
Tes Pertanyaan Langsung karena dapat menanyakan secara langsung tentang sikap
seseorang berkaitan dengan suatu hal.
24. Selain bentuk yang sudah diuraikan di atas, coba anda diskusikan
salah satu bentuk tes pengetahuan dan sikap yang berhubungan dengan materi
kesegaran jasmani? Perhatikan pelaksanaan tes tersebut harus menghemat waktu!
Tes unjuk kerja dan tes
25. Jelaskan cara-cara yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data
informasi hasil belajar Bahasa dan Sastra Indonesia peserta didik di SMA?
Dapat dilakukan
dengan cara melakukan tes unjuk kerja, tes tertulis dan tes lisan.
26. Jelaskan bagaimana cara pengolahan data cara-cara penilaian
berikut ini.
a. tertulis =
Skor diberikan
tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat
jawaban, semakin tinggi perolehan skor.
b. lisan = dilakukan dgn cara melihat kemampuan siswa
dalam menjawab pertanyaan yang dilakukan guru secara lisan.
c. unjuk kerja = dilakukan dalam berbagai konteks untuk
menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu.
d. produk = meliputi penilaian terhadap
kemampuan peserta didik membuat produk-produk
teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya
seni (patung, lukisan,
gambar),
barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.
e. porfolio
= untuk menilai karya-karya siswa
secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran.
f. observas = dilakukan dengan cara
pengamatan terhadap siswa sebelum melakukan unjuk kerja.
g. penilaian diri = dilakukan dengan teknik-teknik tersebut antara
lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi.
27. Jelaskan apa saja yang harus diperhatikan dalam menentukan KKM!
1.
Hitung jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap kelas!
2. Tentukan
kekuatan/nilai untuk setiap aspek/komponen, sesuaikan dengan kemampuan
masing-masing aspek:
a.
Aspek Kompleksitas: Semakin komplek (sukar) KD maka nilainya semakin
rendah tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi.
b.
Aspek Sumber Daya Pendukung (pendidik dan sarana) Semakin tinggi sumber daya
pendukung maka nilainya semakin tinggi.
c.
Aspek intake Semakin tinggi kemampuan awal siswa (intake) maka nilainya
smakin tinggi.
3.
Jumlahkan nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi 3 untuk menentukan
KKM setiap KD!
4.
Jumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD untuk menentukan
KKM mata pelajaran.
28. Jelaskan bagaimana seorang anak dikatakan telah menuntaskan hasil
belajar KD!
Apabila siswa telah mencapai nilai
ketuntasan minimal dr KKM yang ditentukan.
29. Sebutkan aspek-aspek yang dapat menggambarkan karakteristik suatu
karya tulis ilmiahdan berikan penjelasan singkat untuk setiap aspek.
Berdasarkan uraian itu, coba simpulkan karakteristik karya tulis ilmiah!
a. Aspek Penyajian = pendahuluan, pokok bahasan,
penutup.
b. Komponen & Substansi KI = abstrak, lembar
pengesahan, pengantar, tabel, dftr pustaka.
c. Sikap Penulis = atas dasar data & fakta yang
objektif
d. Bahasa = baku, efektif, dan efisien.
30. Secara umum, struktur sajian suatu karya tulis ilmiah terdiri
dari bagian awal, inti, dan bagian penutup. Coba jelaskan deskripsi
masing-masing bagian dan apa bedanya dengan struktur sajian karya non ilmiah?
a.
Awal = Pendahuluan
sebagai pengantar grs besar proses dan hasil penelitian.
b.
Inti = gagasan
pokok yang ingin disampaikan dlm bbrapa bab.
c.
Penutup = berisi
simpulan dan rekomendasi/saran.
31. Jelaskan mengapa abstrak merupakan bagian terpenting dalam
laporan dan artikel penelitian = Krn
berisi garis besar/miniatur dr suatu hipotesis & hasil penelitian.
32. Sebut dan jelaskan perbedaan karya tulis ilmiah hasil pemikian
dan hasil penelitian!
KI hsl Pemikiran = hasil kerangka pemikiran dituangkan
dalam sistematika & notasi.
KI hsl Penelitian = melalui hsl pnelitian yg
dituangkan scr sistematika utk ungkap fakta.
Pilihlah salah
satu jawaban yang paling tepat
1. Artikel dapat dikelompokkan
menjadi.....
a. artikel laporan dan artikel
rujukan
b. artikel konseptual dan artikel
teoritis
c. artikel hasil telaahan dan
artikel teoritis
d. artikel hasil laporan dan artikel
hasil telaahan
2. Dari sudut ide, salah satu
dari empat faktor yang harus diperhatikan untuk menghasilkan tulisan ilmiah
yang berkualitas tinggi adalah.....
a. kelayakan ide untuk
dipublikasikan
b. wacana tentang ide yang sedang
berkembang
c. kesiapan ide untuk
didiskusikan
d. persamaan persepsi para ahli di
bidang yang sama
3. Tulisan analisis konseptual
terdiri dari.....
a. judul, abstrak, data,
pembahasan, dan referensi
b. judul, abstrak, pendahuluan,
diskusi, referensi
c. judul pendahuluan, diskusi,
kesimpulan referensi
d. judul, pendahuluan, temuan,
pembahasan, referensi
4. Dalam suatu artikel
konseptual, bagaimana teori/konsep yang ditawarkan dapat berkontribusi dalam
peta pengetahuan dimuat pada bagian.....
a. abstrak
b. pendahuluan
c. diskusi
d. referensi
5. Referensi memuat semua
rujukan yang.....
a. pernah dibaca penulis
b. perlu dibaca pembaca
c. dimuat dalam badan tulisan
d. diperlukan dalam pengembangan
tulisan
6. Salah satu dari tiga
pertanyaan yang harus dijawab di bagian pendahuluan adalah berikut ini......
a. apa inti teori/konsep yang
dibahas?
b. mengapa konsep itu dibahas?
c. Apa kesimpulan yang dapat
ditarik?
d. Apa tindak lanjut yang perlu
dilakukan?
7. Salah satu hal yang harus
dihindari pada saat menulis hasil penelitian adalah......
a. menjelaskan partisipan
b. menulis masalah yang sudah pernah
dibahas
c. memecah satu penelitian
menjadi beberapa artikel
d. melaporkan korelasi yang dibahas
dalam penelitian
8. Pemilihan penggunaan kata
dan kalimat yang tidak provokatif dalam laporan atau artikel merupakan salah
satu contoh upaya untuk menjaga kualitasdari aspek.....
a. panjang tulisan
b. nada tulisan
c. gaya tulisan
d. bahasa tulisan
9. Rekomendasi untuk judul
adalah......
a. 8-10 kata
b. 10-12 kata
c. 12-15 kata
d. 15-30 kata
10. Dalam suatu laporan atau artikel hasil
penelitian, kontribusi penelitian dapat dilihat di bagian......
a. pendahuluan
b. metode
c. hasil
d. diskusi
Soal Isian
1. Perlu Anda pahami, apakah
yang dimaksud silabus?
Silabus disusun berdasarkan Standar
Isi, yang di dalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD), Indikator, Materi Pokok, Kegiatan pembelajaran,
Alokasi Waktu, Sumber Belajar, dan Penilaian. Dengan demikian, silabus pada
dasarnya menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut.
1. Kompetensi apa saja yang harus
dicapai siswa sesuai dengan yang dirumuskan oleh Standar Isi (Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar).
2. Materi Pokok apa sajakah yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik untuk mencapai Standar Isi.
3. Kegiatan pembelajaran yang bagaimanakah yang seharusnya diskenariokan oleh guru sehingga peserta didik mampu berinteraksi dengan objek belajar.
4. Indikator apa sajakah yang harus ditentukan untuk mencapai Standar Isi.
5. Bagaimanakah cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan Indikator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai.
6. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai Standar Isi tertentu.
7. Sumber Belajar apa sajakah yang dapat diberdayakan untuk mencapai Standar Isi tertentu.
2. Materi Pokok apa sajakah yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik untuk mencapai Standar Isi.
3. Kegiatan pembelajaran yang bagaimanakah yang seharusnya diskenariokan oleh guru sehingga peserta didik mampu berinteraksi dengan objek belajar.
4. Indikator apa sajakah yang harus ditentukan untuk mencapai Standar Isi.
5. Bagaimanakah cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan Indikator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai.
6. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai Standar Isi tertentu.
7. Sumber Belajar apa sajakah yang dapat diberdayakan untuk mencapai Standar Isi tertentu.
Pengembang Silabus
Pengembangan silabus dapat
dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah
atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau
Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.
1. Guru
Sebagai tenaga profesional yang memiliki tanggung jawab langsung terhadap kemajuan belajar siswa, seorang guru diharapkan mampu mengembangkan silabus sesuai dengan kompetensi mengajarnya secara mandiri. Di sisi lain guru lebih mengenal karakteristik siswa dan kondisi sekolah serta lingkungannya.
2. Kelompok Guru
Apabila guru kelas atau guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru kelas atau guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan dipergunakan oleh sekolah tersebut
3. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.
4 Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing.
Sebagai tenaga profesional yang memiliki tanggung jawab langsung terhadap kemajuan belajar siswa, seorang guru diharapkan mampu mengembangkan silabus sesuai dengan kompetensi mengajarnya secara mandiri. Di sisi lain guru lebih mengenal karakteristik siswa dan kondisi sekolah serta lingkungannya.
2. Kelompok Guru
Apabila guru kelas atau guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru kelas atau guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan dipergunakan oleh sekolah tersebut
3. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.
4 Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing.
Dalam pengembangan silabus ini
sekolah, kelompok kerja guru, atau dinas pendidikan dapat meminta bimbingan
teknis dari perguruan tinggi, LPMP, atau unit utama terkait yang ada di
Departemen Pendidikan Nasional
2. Prinsip apasajakah yang
harus diperhatikan dalam mengembangkan silabus?
Prinsip Pengembangan Silabus
1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertangungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
3. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
4. Konsisten
Ada hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian.
5. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapain kompetensi dasar.
6. Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik, pendidikan, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. Sementara itu, materi ajar ditentukan berdasarkan dan atau memperhatikan kultur daerah masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar kehidupan peserta didik tidak tercerabut dari lingkungannya.
8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
9. Desentralistik
Pengembangan silabus ini bersifat desentralistik. Maksudnya bahwa kewenangan pengembangan silabus bergantung pada daerah masing-masing, atau bahkan sekolah masing-masing.
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertangungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
3. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
4. Konsisten
Ada hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian.
5. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapain kompetensi dasar.
6. Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik, pendidikan, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. Sementara itu, materi ajar ditentukan berdasarkan dan atau memperhatikan kultur daerah masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar kehidupan peserta didik tidak tercerabut dari lingkungannya.
8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
9. Desentralistik
Pengembangan silabus ini bersifat desentralistik. Maksudnya bahwa kewenangan pengembangan silabus bergantung pada daerah masing-masing, atau bahkan sekolah masing-masing.
3. Langkah apasajakah yang
Anda lakukan untuk mengembangkan silabus?
Langkah-langkah
Pengembangan Silabus:
1.Mengkaji
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji
standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum
pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a).Urutan
berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak
harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI
b).Keterkaitan
antara Standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran
c).Keterkaitan
antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antara mata pelajaran
2.Mengidentifikasi
Materi Pokok/Pembelajaran
Mengidentifikasi
materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan
mempertimbangkan:
a).Potensi
Peserta Didik
b).Relevansi
dengan karakteristik daerah
c).Tingkat
perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta
didik.
d).Kebermanfaatan
bagi peserta didik
e).Struktur
keilmuan
f).Aktualitas,
kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran
g).Relevansi
dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan
h).Alokasi
waktu
3.Mengembangkan
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan
proses mental dan fisik melalui interaksi antara peserta didik, pesera didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi
dasar.
Pengalaman
belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran
yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat
kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai
berikut:
a).Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik , khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara professional.
a).Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik , khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara professional.
b).Kegiatan
pembelajaran memuat ragkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik
secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
c).Penentuan
urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi
pembelajaran.
d).Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.
d).Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.
4.Merumuskan
Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator
merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata
Pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah, dan dirumuskan dalam kata
kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan
sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
5.Penentuan
Jenis Belajar
Penilaian
pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis
maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya
berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian
diri.
Penilaian
merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan
data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.
Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam penilaian:
a).Penilaian
diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi
b).Penilaian
menggunakan acuan kriteria: yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta
didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi
seorang terhadap kelompoknya.
c).Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik.
c).Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik.
d).Hasil
penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik
yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan dan program
pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
e).Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
e).Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
6.Menentukan
Alokasi Waktu
Penentuan
alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu
efektif dan alokasi waktu mata pelajaran perminggu dengan mempertimbangkan
jumlah kompetensi dasar, keluasaan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat
kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus
merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang
dibutuhkan oleh peserta didik beragam.
7.Menentukan
Sumber Belajar
Sumber
belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta
lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
Penentuan
sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar dan
kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi.
4. Susunlah silabus
pembelajaran inovatif bahasa Indonesia aspek berbicara sastra!
5. Perlu Anda pahami, apakah
yang dimaksud RPP inovatif?
6. Prinsip apasajakah yang
harus diperhatikan dalam mengembangkan silabus?
7. Langkah
apasajakah yang Anda lakukan untuk mengembangkan silabus?
Drs. H. Erawan Aidid, M.Pd
SMK Islam Tikung – Lamongan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar