SYARAT – SYARAT GURU YANG BAIK
( MATERI PEDAGOGIK UKG 2012 )
Oleh : Drs. H. Erawan Aidid, M.Pd.
1. Persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang guru:
a. Kompetensi Kepribadian:
a.1. Mantap dan stabil
a.2. Dewasa
a.3. Arif
a.4. Berwibawa
a.5. Teladan
b. Kompetensi Pedagogik
b.1.Memahani peserta didik
b.2. Merancang pembelajaran
b.3. Melaksanakan pembelajaran
b.4. Merancang dan mengevaluasi
pembelajaran
b.5. Mengembangkan peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
c. Kompetensi profesional
c.1. Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan
bidang studi.
c.2. Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian
kritis untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan/materi bidang studi.
d. Kompetensi sosial
d.1. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik.
d.2. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan
d.3. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
2. Pengertian pembelajaran dan komponennya
Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk
membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa
yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang
berlaku dalam waktu yang relative lama dan karena adanya usaha.
Komponen-komponennya meliputi:
- Siswa -
Metode
- Guru -
Media
- Tujuan -
Evaluasi
- Isi pelajaran
3. Teori- Teori Pembelajaran
a. Behavioristik
Pembelajaran selalu memberi stimulus
kepada siswa agar menimbulkan respon yang tepat seperti yang kita inginkan.
Hubungan stimulus dan respons ini bila diulang kan menjadi sebuah
kebiasaan.selanjutnya, bila siswa menemukan kesulitan atau masalah, guru
menyuruhnya untuk mencoba dan mencoba lagi (trial and error) sehingga akhirnya
diperoleh hasil.
menurut
aliran Behavioristik (Tingkah Laku) adalah perubahan dalam
tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon.
b. Kognitivisme
Pembelajaran adalah dengan
mengaktifkan indera siswa agar memeperoleh pemahaman sedangkan pengaktifan
indera dapat dilaksanakan dengan jalan menggunakan media/alat bantu. Disamping
itu penyampaian pengajaran dengan berbagai variasi artinya menggunakan banyak
metode.
Menurut aliran Kognitif adalah proses belajar
sebenarnya terdiri dari tiga tahapan, yakni asimilasi, akomodasi
dan equilibrasi
(penyeimbangan)
menurut Piaget
c. Humanistik
Dalam pembelajaran ini guru sebagai
pembimbing memberi pengarahan agar siswa dapat mengaktualisasikan dirinya
sendiri sebagai manusia yang unik untuk mewujudkan potensi-potensi yang ada
dalam dirinya sendiri. Dan siswa perlu melakukan sendiri berdasarkan inisisatif
sendiri yang melibatkan pribadinya secara utuh (perasaan maupun intelektual)
dalam proses belajar, agar dapat memperoleh hasil.
Menurut aliran Humanistik adalah apa yang mungkin
dikuasai (dipelajari) oleh siswa, tercakup dalam tiga kawasan yaitu kognitif, psikomotor, afektif menurut Bloom dan
Krathowl
d. Teori Belajar Konstruktivisme
Kontruksi
berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan dapat diartikan Konstruktivisme
adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern.
Konstruktivisme
merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh
manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang
terbatas dan tidak sekonyong-konyong.
Pengetahuan
bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil
dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna
melalui pengalaman nyata.
Dengan
teori konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk
menyelesaikan masalah, mencari idea dan membuat keputusan. Siswa akan
lebih paham karena mereka terlibat langsung dalam mebina pengetahuan baru,
mereka akan lebih pahamdan mampu mengapliklasikannya dalam semua situasi.
Selian itu siswa terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih
lama semua konsep.
Beberapa prinsip dalam teori belajar behavioristik,
meliputi: (1) Reinforcement and Punishment; (2) Primary and Secondary
Reinforcement; (3) Schedules of Reinforcement; (4) Contingency Management; (5)
Stimulus Control in Operant Learning; (6) The Elimination of Responses (Gage,
Berliner, 1984).
e. Sosial/Pemerhatian/permodelan
Proses pembelajaran melalui proses
pemerhatian dan pemodelan Bandura (1986) mengenal pasti empat unsur utama dalam
proses pembelajaran melalui pemerhatian atau pemodelan, yaitu pemerhatian
(attention), mengingat (retention), reproduksi (reproduction), dan penangguhan
(reinforcement), motivasi (motivation). Implikasi daripada kaedah ini
berpendapat pembelajaran dan pengajaran dapat dicapai melalui beberapa cara
yang berikut:
• Penyampaian harus interaktif dan
menarik
• Demonstasi guru hendaklah jelas,
menarik, mudah dan tepat
• Hasilan
guru atau contoh-contoh seperti ditunjukkan hendaklah mempunyai mutu yang
tinggi.
Menurut aliran Sibernetik adalah
ada dua macam proses berfikir yaitu
berfikir algoritmik, yaitu berpikir linier, konvergen, lurus menuju
ke suatu target tertentu,
berpikir heuristic, yakni cara berpikir divergen, menuju ke beberapa
target sekaligus, menurut
Landa.
4. Ciri-ciri pembelajaran
Ciri-ciri pembelajaran yang menganut
unsur-unsur dinamis dalam proses belajar siswa sebagai berikut :
a. Motivasi belajar
b. Bahan belajar
c. Alat bantu belajar
d. Suasana belajar:
d.1. komunikasi dua arah
d.2. gairah dan gembira
e. Kondisi siswa yang belajar:
e.1. setiap siswa unik
e.2. kesamaan siswa
5. Pendekatan dan Metode dalam Pembelajaran
A. PENDEKATAN
1. Pendekatan
Konsep (penguasaan konsep dan subkonsep, guru terlalu dominan)
2. Pendekatan
Lingkungan(mengaitkan lingkungan dalam proses belajar
3. Pendekatan
Inkuiri (mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia
fisik)
4. Pendekatan
Proses (melakukan pengamatan, menafsirkan data, mengkomu-nikasikan hasil
pengamatan)
5. Pendekatan
Interaktif (pendekatan pertanyaan anak, memberi kesempatan pada siswa untuk
mengajukan pertanyaan)
6. Pendekatan
Pemecahan Masalah (masalah yang dipecahkan melalui praktikum/pengamatan)
7. Pendekatan
Sains Teknologi dan Masyarakat (STM)
8. Pendekatan
Terpadu (Integrated Approach) – memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu
kegiatan pembelajaran.
B. METODE
1. Metode Ceramah (penyampaian bahan
pelajaran secara lisan)
2. Metode Tanya Jawab (pertanyaan-pertanyaan
yang akan diajukan sudah diren-canakan sebelumnya)
3. Metode diskusi adalah cara pembelajaran
dengan memunculkan masalah.
4. Metode Kooperatif (siswa berada dalam
kelompok kecil dengan anggota sebanyak 4-5 orang)
5. Metode Demonstrasi (memeragakan suatu proses
kejadian)
6. Metode Karyawisata/Widyawisata (membawa siswa
dalam mempelajari materi pelajaran di luar kelas)
7. Metode Penugasan (memberi tugas tertentu agar
siswa melakukan kegiatan belajar)
8. Metode Eksperimen (menggunakan percobaan)
9. Metode Bermain Peran (pembelajaran dengan
cara seolah-olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman
tentang suatu konsep)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar