Konfigurasi

SELAMAT DATANG DI ERAWAN AIDID BLOGSPOT HP 085645119900

Kamis, 20 September 2012

Syarat Guru Yang Baik


SYARAT – SYARAT GURU YANG BAIK
( MATERI PEDAGOGIK UKG 2012 )

Oleh : Drs. H. Erawan Aidid, M.Pd.


1. Persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang guru:
a. Kompetensi Kepribadian:
a.1. Mantap dan stabil
a.2. Dewasa
a.3. Arif
a.4. Berwibawa
a.5. Teladan
b. Kompetensi Pedagogik
b.1.Memahani peserta didik
b.2. Merancang pembelajaran
b.3. Melaksanakan pembelajaran
b.4. Merancang dan mengevaluasi pembelajaran
b.5. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
c. Kompetensi profesional
c.1. Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi.
c.2. Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan/materi bidang studi.
d. Kompetensi sosial
d.1. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik.
d.2. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan
d.3. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.

2. Pengertian pembelajaran dan komponennya
Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relative lama dan karena adanya usaha.
Komponen-komponennya meliputi:
- Siswa                                           - Metode
- Guru                                             - Media
- Tujuan                                          - Evaluasi
- Isi pelajaran

3. Teori- Teori Pembelajaran
a. Behavioristik
Pembelajaran selalu memberi stimulus kepada siswa agar menimbulkan respon yang tepat seperti yang kita inginkan. Hubungan stimulus dan respons ini bila diulang kan menjadi sebuah kebiasaan.selanjutnya, bila siswa menemukan kesulitan atau masalah, guru menyuruhnya untuk mencoba dan mencoba lagi (trial and error) sehingga akhirnya diperoleh hasil.
menurut  aliran Behavioristik (Tingkah Laku) adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon.
b. Kognitivisme
Pembelajaran adalah dengan mengaktifkan indera siswa agar memeperoleh pemahaman sedangkan pengaktifan indera dapat dilaksanakan dengan jalan menggunakan media/alat bantu. Disamping itu penyampaian pengajaran dengan berbagai variasi artinya menggunakan banyak metode.
Menurut aliran Kognitif adalah proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga tahapan, yakni asimilasi, akomodasi dan equilibrasi (penyeimbangan) menurut Piaget
c. Humanistik
Dalam pembelajaran ini guru sebagai pembimbing memberi pengarahan agar siswa dapat mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai manusia yang unik untuk mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya sendiri. Dan siswa perlu melakukan sendiri berdasarkan inisisatif sendiri yang melibatkan pribadinya secara utuh (perasaan maupun intelektual) dalam proses belajar, agar dapat memperoleh hasil.
Menurut aliran Humanistik adalah apa yang mungkin dikuasai (dipelajari) oleh siswa, tercakup dalam tiga kawasan yaitu kognitif, psikomotor, afektif menurut Bloom dan Krathowl
d. Teori Belajar Konstruktivisme
Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan dapat diartikan Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern.
Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong.
Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.
Dengan teori konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan masalah, mencari idea dan membuat keputusan. Siswa akan lebih paham karena mereka terlibat langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih pahamdan mampu mengapliklasikannya dalam semua situasi. Selian itu siswa terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep.
Beberapa prinsip dalam teori belajar behavioristik, meliputi: (1) Reinforcement and Punishment; (2) Primary and Secondary Reinforcement; (3) Schedules of Reinforcement; (4) Contingency Management; (5) Stimulus Control in Operant Learning; (6) The Elimination of Responses (Gage, Berliner, 1984).
e. Sosial/Pemerhatian/permodelan
Proses pembelajaran melalui proses pemerhatian dan pemodelan Bandura (1986) mengenal pasti empat unsur utama dalam proses pembelajaran melalui pemerhatian atau pemodelan, yaitu pemerhatian (attention), mengingat (retention), reproduksi (reproduction), dan penangguhan (reinforcement), motivasi (motivation). Implikasi daripada kaedah ini berpendapat pembelajaran dan pengajaran dapat dicapai melalui beberapa cara yang berikut:
• Penyampaian harus interaktif dan menarik
• Demonstasi guru hendaklah jelas, menarik, mudah dan tepat
• Hasilan guru atau contoh-contoh seperti ditunjukkan hendaklah mempunyai mutu yang tinggi.
Menurut aliran Sibernetik adalah  ada dua macam proses berfikir yaitu berfikir algoritmik, yaitu berpikir linier, konvergen, lurus menuju ke suatu target tertentu, berpikir heuristic, yakni cara berpikir divergen, menuju ke beberapa target sekaligus, menurut Landa.
 
4. Ciri-ciri pembelajaran
Ciri-ciri pembelajaran yang menganut unsur-unsur dinamis dalam proses belajar siswa sebagai berikut :
a. Motivasi belajar
b. Bahan belajar
c. Alat bantu belajar
d. Suasana belajar:
d.1. komunikasi dua arah
d.2. gairah dan gembira
e. Kondisi siswa yang belajar:
e.1. setiap siswa unik
e.2. kesamaan siswa

5. Pendekatan dan  Metode dalam Pembelajaran
A.  PENDEKATAN
1.    Pendekatan Konsep (penguasaan konsep dan subkonsep, guru terlalu dominan)
2.    Pendekatan Lingkungan(mengaitkan lingkungan dalam proses belajar
3.  Pendekatan Inkuiri (mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik)
4.  Pendekatan Proses (melakukan pengamatan, menafsirkan data, mengkomu-nikasikan hasil pengamatan)
5.   Pendekatan Interaktif (pendekatan pertanyaan anak, memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan)
6. Pendekatan Pemecahan Masalah (masalah yang dipecahkan melalui praktikum/pengamatan)
7.   Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM)
8.   Pendekatan Terpadu (Integrated Approach) – memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran.
   B. METODE
   1.     Metode Ceramah (penyampaian bahan pelajaran secara lisan)
  2. Metode Tanya Jawab (pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan sudah diren-canakan sebelumnya)
   3.     Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah.
   4.    Metode Kooperatif (siswa berada dalam kelompok kecil dengan anggota sebanyak 4-5 orang)
   5.    Metode Demonstrasi (memeragakan suatu proses kejadian)
  6. Metode Karyawisata/Widyawisata (membawa siswa dalam mempelajari materi pelajaran di luar kelas)
  7.    Metode Penugasan (memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar)
   8.    Metode Eksperimen (menggunakan percobaan)
  9.    Metode Bermain Peran (pembelajaran dengan cara seolah-olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar